Pasukan keamanan Bahrain telah menahan 1.041 demonstran anti-pemerintah, termasuk 64 perempuan sejak awal revolusi di negara Teluk Persia itu, ujar Pusat Hak Asasi Manusia Bahrain.
Pada hari Selasa (26/4), orang-orang di kota A'ali bersatu dalam mendukung para tahanan.
Sebagai bagian dari tindakan keras negara terhadap protes oposisi, pasukan Arab Saudi-Bahrain menggerebek rumah sakit dan sekolah serta menghancurkan puluhan masjid dan tempat-tempat suci. Kemarin, seorang perempuan juga terluka di desa Bani Jamrah, barat laut Bahrain. Dia berada di antara sekelompok pengunjuk rasa perempuan, yang mencoba untuk mencegah penghancuran sebuah situs religi.
Di tempat lain, tentara Saudi membeking pasukan Bahrain dalam menculik dua siswa perempuan di kota Bilad al-Qadim, dan empat tenaga medis perempuan di Isa Town.
Sementara itu, dalam sidang parlemen pada hari Selasa, sekelompok anggota parlemen mengapresiasi invasi militer Arab Saudi di Bahrain dan mendukung penumpasan protes oposisi. Arab Saudi, yang menempatkan 1.500 pasukannya di Bahrain, mendapat kecaman atas tindakan brutal terhadap demonstran anti-pemerintah. (IRIB/RM/PH)
Wednesday, 27 April 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment