Ribuan pengunjuk rasa Yaman hari ini (22/4) menggelar demo yang diberi nama " Jumat Kesempatan Terakhir", menuntut Presiden Ali Abdullah Saleh segera mundur.
AFP melaporkan, para demonstran berdemo usai shalat Jumat di beberapa kota, termasuk di ibukota Sana'a, dan Taiz.
Empat demonstran tewas dalam bentrokan dengan aparat di Taiz.
Sementara itu, gerakan pemuda Yaman menyerukan aksi mogok secara nasional besok (23/4).
Sementara Presiden Saleh tetap tidak menggubris tuntutan rakyatnya dan beralasan bahwa peralihan kekuasaan harus dilakukan sesuai konstitusi. Menurutnya, perubahan harus dilakukan melalui kotak suara dan berdasarkan legitimasi konstitusional.
Saleh mengklaim bahwa "Mereka yang ingin memegang kekuasaan atau mendapatkan kursi harus melakukannya dengan menuju kotak suara. Ia bersikeras tidak akan meletakkan jabatan sampai masa kerjanya berakhir pada tahun 2013 dan tidak akan menyerah di hadapan "konspirasi atau kudeta". (IRIB/MZ)
AFP melaporkan, para demonstran berdemo usai shalat Jumat di beberapa kota, termasuk di ibukota Sana'a, dan Taiz.
Empat demonstran tewas dalam bentrokan dengan aparat di Taiz.
Sementara itu, gerakan pemuda Yaman menyerukan aksi mogok secara nasional besok (23/4).
Sementara Presiden Saleh tetap tidak menggubris tuntutan rakyatnya dan beralasan bahwa peralihan kekuasaan harus dilakukan sesuai konstitusi. Menurutnya, perubahan harus dilakukan melalui kotak suara dan berdasarkan legitimasi konstitusional.
Saleh mengklaim bahwa "Mereka yang ingin memegang kekuasaan atau mendapatkan kursi harus melakukannya dengan menuju kotak suara. Ia bersikeras tidak akan meletakkan jabatan sampai masa kerjanya berakhir pada tahun 2013 dan tidak akan menyerah di hadapan "konspirasi atau kudeta". (IRIB/MZ)
No comments:
Post a Comment