Allah (Yang Menguasai Segala-galanya), Ia mengambil dan memisahkan satu-satu jiwa dari badannya, jiwa orang yang sampai ajalnya semasa matinya, dan jiwa orang yang tidak mati: dalam masa tidurnya; kemudian Ia menahan jiwa orang yang Ia tetapkan matinya dan melepaskan balik jiwa yang lain (ke badannya) sehingga sampai ajalnya yang ditentukan. Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi tanda-tanda yang membuktikan kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir (untuk memahaminya).-surah az-zumar ayat 42-
“Carilah Rahmat Tuhan kerana ianya melampaui azab
Neraka dan nikmat Syurga.”

Tuesday 3 May 2011

Bahrain, Garis Merah yang Tak lagi Diindahkan


 

Kejahatan rezim al-Khalifa sudah sedemikian terbuka dan tanpa aturan sehingga memaksa Presiden AS yang notabene pendukung rezim-rezim despotik untuk mendesak Manama menghormati tuntutan rakyatnya. Kepada Raja Bahrain Sheikh Hamad bin Isa al-Khalifa, Barack Obama memintanya untuk menghormati apa yang disebutnya ‘hak-hak internasional yang sudah diakui'.

Desakan Obama itu disampaikan di saat rezim Bahrain sama sekali tidak mengindahkan garis merah dan aturan apapun dalam melakukan kejahatan terhadap rakyatnya. Sheikh Hassan Treiki, Kepala Kantor ‘Kongres Umum untuk Membantu Rakyat Bahrain' Ahad 1 Mei dalam wawancara dengan televisi al-Alam menjelaskan kejahatan yang dilakukan rezim al-Khalifa yang sama sekali tidak mengindahkan kesucian agama, seraya mengatakan, kejahatan rezim Manama sedemikian luas sehingga Presiden AS Barack Obama terpaksa mendesaknya untuk menghentikan kejahatan ini. Hal itu terjadi karena adanya tekanan opini umum di AS terhadap Obama.

Treiki menambahkan, jika opini umum dunia terus menekan, rezim al-Khalifa akan terdesak sehingga terpaksa menghentikan kejahatannya dan menyerah kepada tuntutan rakyat.

Belum lama ini rekaman video yang memperlihatkan kekejian rezim Bahrain tersebar di seluruh dunia. Video itu menayangkan aksi brutal tentara Bahrain yang menyerang rumah-rumah rakyat dan menembaki warga dengan peluru. Rekaman video itu juga memperlihatkan serangan bersama tentara Bahrain dan Arab Saudi terhadap sekelompok perempuan.

Said Shihabi, Sekjen Gerakan Kebebasan Bahrain mengatakan, sejauh ini tercatat lebih dari seratus perempuan ditangkap oleh tentara. Dari jumlah itu nasib 40 orang masih belum diketahui.

Para aktivis Bahrain belum lama ini mengungkapkan, sejak meletusnya gerakan rakyat di Bahrain pertengahan Februari lalu, ratusan demonstran anti pemerintah tewas dan atau terluka. Seiring dengan itu, Abdurrauf Shaib, juru bicara Aliansi Oposisi Bahrain mengatakan, sejak masuknya tentara Arab Saudi dan Emirat ke Bahrain lebih dari 50 masjid dan pusat keagamaan rusak dan hancur. Dikatakannya, rezim al-Khalifa yang dibantu rezim Arab Saudi telah mengubah negara ini menjadi ajang pelanggaran hak asasi manusia dalam skala luas. (IRIB/AHF)

No comments:

Post a Comment