Allah (Yang Menguasai Segala-galanya), Ia mengambil dan memisahkan satu-satu jiwa dari badannya, jiwa orang yang sampai ajalnya semasa matinya, dan jiwa orang yang tidak mati: dalam masa tidurnya; kemudian Ia menahan jiwa orang yang Ia tetapkan matinya dan melepaskan balik jiwa yang lain (ke badannya) sehingga sampai ajalnya yang ditentukan. Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi tanda-tanda yang membuktikan kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir (untuk memahaminya).-surah az-zumar ayat 42-
“Carilah Rahmat Tuhan kerana ianya melampaui azab
Neraka dan nikmat Syurga.”

Thursday 12 May 2011

Meski Berlalu 17 Tahun Jasad Ayatullah Qazvini Masih Utuh

Tanda-tanda kebesaran Allah swt diperlihatkan melalui masih utuhnya jenazah Ayatullah Sayyid Muhammad Kadzhim Qasvini meskipun telah wafat 17 tahun yang lalu.

Meski Berlalu 17 Tahun Jasad Ayatullah Qazvini Masih Utuh
Menurut Kantor Berita ABNA, Ayatullah Qazvini adalah salah seorang ulama besar di masanya. Beliau lahir 17 Syawal 1348 H (sekitar tahun 1927 M) di kota Karbala Irak dan wafat 17 Jumadil Tsani 1415 H bertepatan dengan tahun 1994 M. Sesaat sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir beliau sempat mewasiatkan untuk dimakamkan di kota kelahirannya Karbala. Namun karena masa itu rezim Saddam Husein masih berkuasa di Irak sehingga sangat tidak memungkinkan untuk memenuhi wasiat tersebut. Beliaupun untuk sementara dimakamkan di kota suci Qom Iran, tempat beliau mengajar dan mengabdikan hidupnya.
Mengingat saat ini, sangat memungkinkan untuk memenuhi wasiat beliau. Pihak keluarga memutuskan untuk memindahkan jenazah beliau dari Qom ke kota Karbala. Dari proses pemindahan tersebutlah, tampak tanda-tanda kebesaran Allah swt pada jasad ulama Rabbani ini. Ketika dikeluarkan dari makam sebelumnya, bukan hanya jasad ulama tersebut yang masih utuh bahkan kain kafan yang membungkus jenazahnyapun tidak mengalami perubahan apapun meski telah berlalu 17 tahun lamanya sejak dimakamkan.
Ayatullah Sayyid Shadiq Syirazi salah seorang ulama marja taklid Qom yang hadir pada saat proses pengeluaran jenazah tersebut berkata, "Ini adalah muhasabah dan pelajaran yang berarti bagi kita yang masih hidup. Bahwa mereka yang berjuang dan gugur di jalan Allah dan Aimmah as, akan tetap abadi di dunia dan akhirat."
Jasad ulama besar Syiah ini berencana dibawa ke Irak pada kamis hari ini (12/5) ke kota Karbala Irak dan dimakamkan dalam kompleks Haram Muthahar Hadhrat Aba Abdillah al Husain as sebagaimana yang telah beliau wasiatkan menjelang wafatnya.

No comments:

Post a Comment